Sabtu, 23 Februari 2013

rayuan iblis


JURUS BARU IBLIS MENGGODA LEWAT SAJADAH
oleh
Achmad Junaedi
                Pada suatu hari  menjelang ibadah Jum’at  serombongan iblis datang lebih awal ke masjid masuk melalui segala penjuru arah, seketika di dalam masjid rombongan iblis berubah dengan berbagai bentuk benda-benda yang ada di dalam masjid. Menjelang waktu dzuhur masuk orang-orang mulai berdatangan untuk menunaikan ibadah Jum’at. Sebagian besar jamaah datang dengan niat ikhlas mencari ridlo Allah SWT dan sebagian lagi datang dengan terpaksa karena menjalankan kewajiban, serta sebagian lagi datang dengan niat yang tidak karena Allah. Secara kebetulan iblis Melihat ada dua orang datang bersamaan,  seorang hamba yang ikhlas mencari ridlo Allah dengan  membawa sajadah kecil dan seorang lagi hamba yang tidak ikhlas datang dengan  membawa sajadah besar. Secara kebetulan dua hamba ini duduk di shaf berdampingan dan keduanya segera membentangkan sajadah mereka masing-masing untuk melaksanakan sholat tahiyatul masjid, sampai detik itu iblis belum beraksi untuk menggoda mereka
                Dan ketika sholat Jum’at dimulai maka semua jamaah merapatkan shofnya, secara kebetulan pula dua hamba tadi maju ke shof depannya yang masih kosong dan lagi-lagi pula mereka tetap berdampingan, sejurus kemudian hamba yang membawa sajadah besar telah lebih dulu membentangkan sajadah besarnya sampai melewati setengah hadapan hamba yang membawa sajadah kecil.  Dan akhirnya hamba yang membawa sajadah kecil terpaksa membentangkan sajadah kecilnya menumpang sedikit ke hamba yang membawa sajadah besar, Maka saat itulah iblis bersiap menjalankan aksinya untuk menggoda keduanya.
                Pada roka’at pertama ketika Imam membaca surat Al fatihah dan satu surat hati kedua hamba ini masih khusuk menjalankan sholatnya, tetapi ketika sudah rukuk hamba yang membawa sajadah besar mulai terusik melihat sajadah besarnya tertutup oleh sajadah kecil, maka saat itulah iblis masuk dalam otaknya untuk memerintahkan hamba itu agar menyisihkan sajadah kecil supaya sajadah besarnya tetap terlihat, dan aksi itu dilakukan saat menjelang sujud pertama dan berhasilah dia menyisihkan sajadah kecil tersebut.
                Melihat Sajadah kecilnya disisihkan hamba tadi sontak terkejut, dan berpikir koq ada orang sholat sambil menyisihkan sajadah, maka disaat berpikir seperti itulah iblis merasuk dalam pikirannya, karena hamba tersebut telah tidak khusuk dalam sholatnya. Maka iblispun bersorak gembira karena dua orang tersebut telah tidak khusuk, tetapi bukan iblis namanya kalau membiarkan keduanya kembali dalam sholat khusuk, jadilah iblis bergantian membisikan kepada hamba pembawa sajadah kecil untuk menyisihkan sajadah besar agar terlihat kembali dan aksi tersebut berhasil dilakukan  saat sujud kedua di roka’at pertama.
                Pada Roka’at kedua hamba yang membawa sajadah besar menjadi geram dan berpikir siapa sih orang sebelah ini koq, berani-beraninya menyisihkan sajadah besarnya ?, sebaliknya hamba yang membawa sajadah kecil berpikir pula koq. Ada orang sombong karena merasa bisa membawa sajadah besar dia sudah arogan, padahal dia sengaja membawa sajadah kecil agar sesame jamaah bisa merapatkan shof, dia memang tidak membawa sajadah besar padahal dia juga sudah punya sajadah besar yang lebih bagus darinya dan sajadah itu lebih berharga karena berasal dari pemberian bapak Presiden ketika dia mendapat perhargaan sebagai orang berjasa sesutau terhadap Negara.
Walhasil sepanjang roka’at kedua dua hamba tadi berkecamuk dengan pikirannya masing-masing , tetapi iblis laknatulaah  tidak berhenti begitu saja untuk menggoda keduanya dengan pikiran-pikiran su’udzhun dihati mereka masing-masing. Hingga akhirnya mereka tidak menyadari sampai  ketika imam mengucapkan salam dengan lantang, maka saat itulah keduanya terkejut dan baru menyadari kalau sholat jum’at sudah usai. Maka rusaklah sudah  sholat keduanya, dan iblispun puas dengan hasil kerjanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar