JURUS BARU IBLIS
MENGGODA LEWAT SAJADAH
oleh
Achmad Junaedi
Pada suatu hari menjelang ibadah Jum’at serombongan iblis datang lebih awal ke masjid
masuk melalui segala penjuru arah, seketika di dalam masjid rombongan iblis
berubah dengan berbagai bentuk benda-benda yang ada di dalam masjid. Menjelang
waktu dzuhur masuk orang-orang mulai berdatangan untuk menunaikan ibadah
Jum’at. Sebagian besar jamaah datang dengan niat ikhlas mencari ridlo Allah SWT
dan sebagian lagi datang dengan terpaksa karena menjalankan kewajiban, serta
sebagian lagi datang dengan niat yang tidak karena Allah. Secara kebetulan
iblis Melihat ada dua orang datang bersamaan,
seorang hamba yang ikhlas mencari ridlo Allah dengan membawa sajadah kecil dan seorang lagi hamba
yang tidak ikhlas datang dengan membawa
sajadah besar. Secara kebetulan dua hamba ini duduk di shaf berdampingan dan
keduanya segera membentangkan sajadah mereka masing-masing untuk melaksanakan
sholat tahiyatul masjid, sampai detik itu iblis belum beraksi untuk menggoda
mereka
Dan ketika sholat Jum’at dimulai
maka semua jamaah merapatkan shofnya, secara kebetulan pula dua hamba tadi maju
ke shof depannya yang masih kosong dan lagi-lagi pula mereka tetap
berdampingan, sejurus kemudian hamba yang membawa sajadah besar telah lebih
dulu membentangkan sajadah besarnya sampai melewati setengah hadapan hamba yang
membawa sajadah kecil. Dan akhirnya
hamba yang membawa sajadah kecil terpaksa membentangkan sajadah kecilnya
menumpang sedikit ke hamba yang membawa sajadah besar, Maka saat itulah iblis
bersiap menjalankan aksinya untuk menggoda keduanya.
Pada roka’at pertama ketika Imam
membaca surat Al fatihah dan satu surat hati kedua hamba ini masih khusuk
menjalankan sholatnya, tetapi ketika sudah rukuk hamba yang membawa sajadah
besar mulai terusik melihat sajadah besarnya tertutup oleh sajadah kecil, maka
saat itulah iblis masuk dalam otaknya untuk memerintahkan hamba itu agar
menyisihkan sajadah kecil supaya sajadah besarnya tetap terlihat, dan aksi itu
dilakukan saat menjelang sujud pertama dan berhasilah dia menyisihkan sajadah
kecil tersebut.
Melihat Sajadah kecilnya
disisihkan hamba tadi sontak terkejut, dan berpikir koq ada orang sholat sambil
menyisihkan sajadah, maka disaat berpikir seperti itulah iblis merasuk dalam
pikirannya, karena hamba tersebut telah tidak khusuk dalam sholatnya. Maka
iblispun bersorak gembira karena dua orang tersebut telah tidak khusuk, tetapi
bukan iblis namanya kalau membiarkan keduanya kembali dalam sholat khusuk,
jadilah iblis bergantian membisikan kepada hamba pembawa sajadah kecil untuk
menyisihkan sajadah besar agar terlihat kembali dan aksi tersebut berhasil
dilakukan saat sujud kedua di roka’at
pertama.
Pada Roka’at kedua hamba yang
membawa sajadah besar menjadi geram dan berpikir siapa sih orang sebelah ini
koq, berani-beraninya menyisihkan sajadah besarnya ?, sebaliknya hamba yang
membawa sajadah kecil berpikir pula koq. Ada orang sombong karena merasa bisa
membawa sajadah besar dia sudah arogan, padahal dia sengaja membawa sajadah
kecil agar sesame jamaah bisa merapatkan shof, dia memang tidak membawa sajadah
besar padahal dia juga sudah punya sajadah besar yang lebih bagus darinya dan
sajadah itu lebih berharga karena berasal dari pemberian bapak Presiden ketika
dia mendapat perhargaan sebagai orang berjasa sesutau terhadap Negara.
Walhasil sepanjang roka’at kedua dua hamba tadi berkecamuk
dengan pikirannya masing-masing , tetapi iblis laknatulaah tidak berhenti begitu saja untuk menggoda
keduanya dengan pikiran-pikiran su’udzhun dihati mereka masing-masing. Hingga
akhirnya mereka tidak menyadari sampai ketika imam mengucapkan salam dengan lantang, maka
saat itulah keduanya terkejut dan baru menyadari kalau sholat jum’at sudah usai.
Maka rusaklah sudah sholat keduanya, dan
iblispun puas dengan hasil kerjanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar